Surat dan Komentar Kebijakan

Surat Koalisi Juli 2019 kepada Senat A.S. mengenai Undang-Undang CASE

OTW (Organisasi untuk Karya Transformatif) bersekutu melawan undang-undang CASE, yang akan berujung pada pengadilan hak cipta klaim skala kecil, yang dapat menjatuhkan denda sejumlah paling banyak US$30.000 pada pelanggar tertuduh tanpa pemrosesan lebih lanjut yang diperlukan.

Pernyataan Gabungan Juli 2019 Tentang Pernyataan Prinsip-Prinsip Terkait Pasal 230 Undang-Undang Kepatutan Komunikasi

Komite Hukum bergabung dengan kelompok persekutuan dan ahli yang beragam menghasilkan pernyataan gabungan mengenai Pasal 230 dari Undang-Undang Kepatutan Komunikasi A.S. yang melindungi platform Internet.

Komentar April 2019 kepada Parlemen Selandia Baru sebagai Bagian Tinjauan Rutin Undang-Undang Hak Cipta

Pada April 2019, Komite Hukum OTW mengajukan komentar sebagai tanggapan atas permintaan komentar Selandia Baru sebagai bagian dari tinjauan Undang-Undang Hak Cipta Selandia Baru. OTW bergantung pada testimoni kuat dari para penggemar di Selandia Baru untuk menunjukkan beragam nilai sosial dan budaya dari hukum yang mengizinkan dan mendukung penciptaan karya transformatif. OTW juga berargumen bahwa Selandia Baru perlu mempertahankan dan memperluas kebijakan urusan wajar untuk memajukan kebijakan-kebijakan yang telah ada.

Komentar Maret 2019 kepada Kantor Hak Cipta Amerika Serikat Terkait Undang-Undang Modernisasi Musik

Pada Maret 2019, Komite Hukum OTW merespon Pemberitahuan Proposal Pembuatan Peraturan dari Kantor Hak Cipta A.S. terkait definisi penggunaan “nonkomersial” sebagaimana telah dipertimbangkan dalam Undang-Undang Modernisasi Musik (Music Modernization Act, “MMA”) yang baru saja disahkan. Di antara argumen yang diajukan OTW adalah bahwa penggunaan komersial untuk keperluan MMA seharusnya difokuskan pada suatu tindak penggunaan spesifik alih-alih pada penggunanya; bahwa penggunaan komersial harus mengacu pada analisa mengenai komersialitas berdasarkan pengambilan keuntungan oleh pengguna alih-alih mengacu pada platform atau situs penginangan yang digunakan oleh pengguna; dan bahwa penggunaan komersial harus membedakan komersialitas dan “keuntungan” nonkomersial.

Komentar Juni 2018 Kepada Parlemen Kanada sebagai Bagian dari Tinjauan Rutin Kanada Mengenai Undang-Undang Hak Cipta Kanada

Pada Juni 2018, Komite Hukum OTW mengajukan komentar kepada Parlemen Kanada sebagai bagian dari tinjauan rutin Kanana mengenai Peraturan Hak Ciptanya. OTW, berdasarkan cerita dari para penggemar Kanada, berargumen bahwa pengecualian dalam Fair Dealing and User Generated Content Kanada sudah efektif dan bermanfaat secara sosial.
Komentar Juni 2017 Kepada Perwakilan Perdagangan A.S. Terkait Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara

Dengan dimulainya proses negosiasi ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) oleh Perwakilan Perdagangan AS (USTR), Komite Hukum OTW menganjurkan proses negosiasi terbuka dan transparan dan menekankan pentingnya memasukkan pengecualian dan batasan seperti penggunaan wajar dalam ketentuan apapun tentang perlindungan kekayaan intelektual.

Komentar Maret 2017 kepada Kantor Hak Cipta Terkait Hak Moral Atribusi dan Integritas

  • Balasan komentar dari OTW (PDF)
  • Pada tanggal 30 Maret 2017, Komite Hukum OTW menyerahkan sebuah respon terhadap permintaan Kantor Hak Cipta AS mengenai komentar terkait keharusan AS mengadopsi hukum tambahan yang menuntut para penulis diidentifikasi sehubungan dengan karya-karya mereka (dikenal sebagai hak “atribusi”) dan menuntut izin seorang penulis untuk membuat perubahan terhadap karya berhak cipta (dikenal sebagai hak “integritas”). Secara bersamaan, kedua hal tersebut dikenal sebagai “hak moral”. OTW berargumen bahwa hak integritas akan mencederai kebebasan berekspresi, dan meskipun secara umum norma atribusi seringkali menguntungkan dan dianggap normal di dalam komunitas penggemar, norma tersebut seharusnya diberikan kekuatan hukum. Sebagai gantinya, hak atribusi dilindungi secara baik oleh hukum kontrak, hak hukum tambahan tidak akan cocok untuk bentuk umum dari kreasi kolektif dan sekuensial, dan variasi luas dari norma atribusi dalam komunitas yang berbeda-beda (misalnya, fandom, akademis, pembuatan film, dan periklanan) mendemonstrasikan bahwa komunitas individual harusnya diperbolehkan untuk menentukan waktu dan cara terbaik untuk menerapkan atribusi.

    Komentar Lanjutan Februari 2017 ke Kantor Hak Cipta Terkait DMCA Pasal 512

    Sebagai lanjutan dari komentar bulan Maret 2016, Komite Hukum OTW menjawab pertanyaan dari Kantor Hak Cipta terkait provisi ketentuan pemberitahuan dan penarikan konten di Pasal 512 DMCA AS. Dari seluruh pengalaman yang dimilikinya, OTW mengambil pengalamannya dalam mengoperasikan Archive of Our Own – AO3 (Arsip Milik Kita) dan pengalaman anggotanya menangani pemberitahuan penarikan untuk menonjolkan cara-cara yang telah bekerja baik di sistem yang sekarang dan cara-cara yang dapat ditingkatkan kembali.

    Komentar Oktober 2016 kepada Singapura

    Pada tanggal 23 Oktober 2016, Komite Hukum OTW mengajukan komentar kepada pemerintahan Singapura sebagai jawaban terhadap sebuah Konsultasi Publik atas proposal perubahan peraturan hak cipta Singapura. Kami menekankan keuntungan-keuntungan dari sebuah peraturan hak cipta yang seimbang dengan sebuah penggunaan doktrin yang kuat dan adil yang mengizinkan pembuatan karya transformatif nonkomersil tanpa izin, dan menyarankan kemungkinan adanya pengecualian “konten yang dibuat pengguna” pada perlindungan hak cipta untuk memperluas cakupan penggunaan wajar. Kami menggunakan pengalaman kami dalam mendapatkan pengecualian atas provisi antipengecualian DMCA untuk mendiskusikan proposal Singapura terkait “langkah-langkah perlindungan teknis: untuk karya dengan hak cipta. Kami juga mendorong Singapura untuk mengadopsi peraturan sederhana dan konsisten terkait durasi dari perlindungan hak cipta, mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari memberikan penulis sebuah hak atribusi, serta mendiskusikan proposal untuk menghadapi karya “yang ditinggalkan” yang pemilik hak ciptanya tidak mudah untuk diidentifikasi.

    Komentar Juni 2016 kepada Kantor Hak Cipta AS

    Pada 24 Juni 2016, OTW bersama EFF dan Profesor Eric Goldman mengajukan komentar pada Kantor Hak Cipta AS sebagai jawaban atas Pemberitahuan Pembuatan Aturan yang Diajukan (Notice of Proposed Rulemaking) yang mengharuskan situs yang berlindung di bawah DMCA– seperti Arsip Milik Kita (AO3) — memperbarui pendaftarannya setiap tiga tahun sekali. Kami berpendapat bahwa peraturan ini dapat membahayakan penyedia layanan mikro dan memaparkan penyedia pada risiko hanya karena kelalaian kecil.

    Komentar Juni 2016 kepada Komisi Eropa

    Komentar April 2016 kepada Komisi Eropa

    OTW menjelaskan bahwa meskipun sistem pemberitahuan penarikan konten dirancang untuk mempercepat serta menghemat biaya penegakan hak kepemilikan intelektual, “sangat penting bahwa penghematan ini tidak menghalangi bentuk ekspresi yang tidak melanggar hukum”. OTW juga mendesak Komisi Eropa untuk mengakui bahwa kreativitas dan inovasi yang mengagumkan dapat muncul di sektor nonkomersial serta meminta Komisi Eropa untuk tidak membuat aturan yang hanya dapat dipatuhi oleh perusahaan-perusahaan besar.

    Komentar Maret 2016 kepada Kantor Hak Cipta AS mengenai DMCA Pasal 512

    Menanggapi permintaan Kantor Hak Cipta AS, Komite Hukum OTW mengajukan komentar mengenai ketentuan pemberitahuan penarikan konten di Pasal 512 DMCA AS. OTW berargumen bahwa ketentuan tersebut jauh dari sempurna, tetapi tetap menyediakan kerangka hukum penting yang memungkinkan kreativitas daring untuk berkembang. OTW mengingatkan Kantor Hak Cipta bahwa banyak pihak yang bergantung pada DMCA, seperti Archive of Our Own — AO3 (Arsip Milik Kita) (salah satu proyek OTW) yang merupakan kelompok kecil yang menjalankan secara manual dan individual tinjauan pemberitahuan penarikan konten, serta kekurangan sumber daya untuk mengawasi konten yang dibuat oleh pengguna guna memastikan pelanggaran tidak terjadi. OTW juga menekankan pentingnya mekanisme pencegahan dan hukuman bagi pemberitahuan penarikan konten yang tidak pada tempatnya serta mengidentifikasi kelemahan sistem kontra-notifikasi saat ini dalam melindungi pengguna yang tidak melanggar kebebasan berekspresi dan penggunaan wajar.

    Komentar kepada Kantor Hak Cipta AS

    Menanggapi permintaan komentar Kantor Hak Cipta AS, Komite Legal OTW berpendapat bahwa Pasal 1201 DMCA bersifat berlebihan serta menghalangi kreasi dan inovasi dengan mencegah orang memotong pelindung teknologis pada materi yang dilindungi hak cipta, bahkan untuk keperluan yang tidak melanggar hak cipta, misalnya penggunaan wajar. Kami juga berpendapat bahwa prosedur pembuatan aturan setiap tiga tahun — yang berhasil kami peroleh pengecualiannya untuk para pembuat video penggemar — terkesan menyulitkan. Kami juga mengajukan saran-saran perbaikan yang konkret.

    Komentar kepada Komisi Eropa

    Pada bulan Desember 2015, Komite Hukum OTW (Organisasi untuk Karya Transformatif) mengajukan komentar sebagai tanggapan atas permintaan komentar Komisi Eropa mengenai platform daring, perantara daring, dan komputasi awan. Komentar OTW menekankan bahaya pengaturan berdasarkan asumsi yang tidak benar bahwa semua perantara dan platform daring merupakan perusahaan komersial besar seperti Google dan eBay.

    Komentar kepada Koordinator Penegakan Hak Kepemilikan Intelektual AS

    Pada tanggal 16 Oktober 2015, OTW, bersama Public Knowledge, mengajukan komentar kepada Koordinator Penegakan Hak Kepemilikan Intelektual AS yang berasal dari Kantor Manajemen dan Anggaran sebagai tanggapan atas permintaan kantor tersebut akan komentar mengenai rencana penegakan hak kepemilikan intelektual. Komentar yang diajukan memberikan berbagai rekomendasi spesifik serta menekankan pentingnya mempertimbangkan kepentingan semua pihak, termasuk para pengguna yang dapat dirugikan oleh penegakan hak kepemilikan intelektual yang terlalu agresif.

    Komentar OTW kepada Pemerintah Afrika Selatan

    Sehubungan dengan proses perbaikan hukum hak cipta pemerintah Afrika Selatan, OTW mengajukan komentar yang mendukung pemerintah Afrika Selatan mengadopsi standar penggunaan wajar untuk menggantikan pengecualian hukum hak cipta mereka yang sempit dan tidak lagi sesuai. Seperti yang dijelaskan OTW di dalam komentar tersebut, kami percaya bahwa sangat penting “untuk membuat pemerintah menyadari keanekaragaman serta nilai penting komunitas-komunitas remiks nonkomersial dan karya-karya yang mereka hasilkan, baik di Afrika Selatan maupun di seluruh dunia”. Penelitian empiris mengungkapkan bahwa kultur remiks merupakan fenomena global dengan berbagai karakteristik yang serupa di seluruh dunia”.

    Surat kepada Kongres AS

    Komite Hukum OTW, bersama dengan koalisi organisasi, akademisi, serta para profesional hukum, mengirimkan surat kepada Kongres Amerika Serikat mengenai pentingnya ‘sistem hak cipta seimbang [yang] menguntungkan pencipta, pengguna, dan inovator’ serta mendukung kebebasan berekspresi.

    Pengajuan untuk Artikel Diskusi Pemerintah Australia mengenai Pelanggaran Hak Cipta Daring

    Komite Hukum OTW, bersama Creative Commons Australia, mengirimkan Pengajuan untuk Artikel Diskusi Pemerintah Australia mengenai Pelanggaran Hak Cipta Daring pada tanggal 5 September 2014 guna menolak proposal pemerintah Australia. Proposal tersebut memperluas definisi liabilitas “otorisasi” bagi penyedia layanan internet. Hal itu berarti meskipun mereka tidak dapat menghentikan pelanggaran perorangan yang dilakukan oleh pengguna perorangan, mereka dapat mengubah pengoperasian layanan internet, misalnya dengan menutup akses internet pengguna yang dicurigai melanggar hukum atau membatasi aktivitas para pengguna.

    Komentar kepada Komisi Eropa

    Pada bulan Februari 2014, Komite Hukum OTW mendaftarkan OTW ke dalam Daftar Transparansi Uni Eropa dan mengajukan proposal kepada Komisi Eropa sebagai tanggapan atas permintaan Komisi Eropa untuk komentar terkait perbaikan hukum hak cipta Uni Eropa.

    Komentar kepada PTO/NTIA

    Pada bulan Oktober 2013, Administrasi Informasi dan Telekomunikasi Nasional (National Telecommunications and Information Administration (NTIA)) dan Kantor Paten dan Merek Dagang (Patent and Trademark Office (PTO)) AS meminta komentar publik mengenai berbagai masalah terkait aturan hak cipta, termasuk kerangka hukum pembuatan karya remiks. Para pengacara kami menggunakan berbagai cerita dari para penggemar untuk menjelaskan kepada kedua lembaga tersebut, yang kemungkinan akan mengajukan legislasi baru terkait hak cipta, mengenai alasan perubahan hukum hak cipta seharusnya menjaga kebebasan pembuatan karya transformatif.

    Staf Komite Hukum OTW, Rebecca Tushnet, juga tampil di panel mengenai Kerangka Hukum Karya Remiks dan diminta memberikan kesaksian kepada kedua lembaga tersebut terkait proses komentar publik yang sama pada tanggal 12 Desember 2013 (Rebecca Tushnet mulai berbicara di menit ke-33).

    Ketua Komite Hukum OTW, Betsy Rosenblatt, mewakili OTW di pokja Green Paper Roundtable untuk menyusun kerangka hukum pembuatan karya remiks. Penampilannya pada tanggal 29 Juli dapat dilihat di video pagi dimulai pada titik waktu 1:56:00.